Puisi Kematian

MAUT

Datang maut panggil namaku Tersentak aku dari lamunan Ketika bisikan kata teringat akan dosa Maut datang tanpa member salam Apakah datang bukan dari pintu Atau memang itu caramu bertamu Maut pastikah itu alamat yang tertulis Di daftarmu Maut jangan dekati aku,aku malu bertemu Aku kotor, jauhilah ...
 
 
 

KEMATIAN

lelaki bernyanyi sepenuh hati didorongnya beton ke puncak tinggi di hari sebelum lebaran di rumah anak menunggu baju baru tapi tali putus beton terguling lelaki tak lagi bernyanyi ada isteri jadi janda ada anak kehilangan bapak di hari sebelum lebaran pintu tak terbuka ayah tak kembali sia-sia menanti sepanjang hari ii muka yang sudah remuk anaknya menjerit yatim ayah bisakah mati muka yang tiada lagi bentuk tepekur pengantar kubur nyawa lepas tak tersan...

TENTANG MAUT

Kulihat manusia lahir, hidup, lalu mati Menerima atau menolak, tak peduli Dengan tangan dingin namun pasti Sang Maut datang dan tiap hidup ia akhiri. Kuperhatikan perempuan sedang mengandung Wajahnya riang, mimpinya menimang si jabang Namun kulihat Sang Maut aman berlindung Dalam rahim sang ibu ia bersarang. Kuperhatikan bayi lahir Dan pertama kali udara dia hirup Dalam tangisnya kudengar Sang Maut menyindir: "Jangan nangis, kelak pun hidupmu kututup". II Yang kukandung sejak hidup kumulai Takkan kutolak, meski ia kubenci Tapi kalau hidupku nak dikunci Datang Tuhan menawari: "Sukakah kau hidup semenit lagi?" Kujawab pasti: "Suka sekali!" III Seperti gelap bagi kanak-kanak, pernah pada Maut aku ngeri Karena tak berketentuan, bisa nyergap sesuka hati Membayangi langkah, mengintip...
 
 

TENTANG KEMATIAN

Tentang sebuah kematian Tanpa tiang bendera Atau tanda-tanda Juga kabar-kabar Hadir di celah pagi malam Di sela tarik dan desah Pada ujung-ujung waktu tanpa detak Juga pangkal-pangkal sudut ruangan Bahwa Tuhan memberi kertas Dengan garis-garis tebal peringatan Akan wicara kuasa yang takkan bisa tersentuh Oleh sesuatu yang halus atau sekecil apapun Kemudian, Untuk alam Juga geliat-geliat nyawa yang dititipkan Bersediakah bila Tuhan memintamu untuk pula...
 
 

 

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More