Selasa, 28 Desember 2010

Cinta tidak untuk dimiliki

Kisah ini, sebuah kisah dramatis penuh romantika kehidupan yang dituturkan lisan para tetua “Mpama ro mpemo masa kehidupan Sultan Bima ke XII Sultan Ibrahim “Mataho parange” dengan guru tercintanya. Kegagalan cinta menjauhkan tali kasih antara guru & murid, namun tali kasih kembali dapat tersambung bila tekanan kewajiban oleh Belanda tidak muncul yang mengancam hidup dan kehidupan diri serta negeri tercinta.


Saya mengharapkan kepada pihak-pihak pemilik modal bahkan optimis karya novel-novel sejarah lainnya dapat menjadi acuan dan sebuah wacana budaya bangsa yang sedang digali kembali sehingga bermanfaat dan berdaya guna bagi bangsa dan negara Indonesia. Apalagi dengan program dari pemerintah agar rakyat lebih mencintai budaya sendiri dari pada budaya asing. “Kita bisa lihat dari program di berbagai televisi baik sinetron, film dan musik sudah menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Lalu bagaimana dengan kepedulian kita terhadap novel-novel sejarah, karena setiap negara pasti mempunyai sejarah masing-masing karena itu adalah sebagai pengalaman hidup”.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More